Had serious conversation couple of days ago. Heart-wrenching conversation. Tiada apapun yang akan berubah sekarang. Dia dengan hidupnya dan saya dengan hidup yang telah saya pilih. Lepas saya jumpa dia bertahun lalu - sudah jelas apa yang saya mahu. Jawapan sudah diperoleh dan kita tidak ada apa-apa lagi yang perlu dituntut atau dilangsaikan.
I too love you for our together in the past and not for our together in the future.
Bila saya sayang someone, saya sayang seikhlas hati... tapi kalau orang sekadar menanam tebu di pinggir bibir, eloklah jangan dekati mana-mana perempuan pun kalau tidak ada niat untuk menikahi dia, tidak terbit secebis kesungguhan pun mahu memperisterikan dia dan yang paling penting - jangan sentuh hatinya.
I so in love with you and I did so wrong and I am very sorry I have harm you at past.
He gave his word to someone. And I just fulfill someone's will.
That's really you
Yeah, this is me. Saya bukan jenis orang yang suka buat kecoh, Tidaklah kita ganggu rumahtangganya sampai jadi kucar-kacir.
Sebab kita sayang dia, kita hargai waktu-waktu yang kita lalui bersama. This is how I appreciate love and life. Tak suka, kita lupakan. Jangan seru benci datang.
A's said - you need to support him. Niat yang baik akan dipermudahkan Tuhan.
Amin.
Saya sabar selama mana saya mampu bersabar, kerana saya yakin kesabaran itu ada hikmah yang terselindung disebaliknya. Jadi sabar tidak merugikan. Mengalah juga tidak akan merugikan. Kalau saya boleh sabar kena tunggu sepuluh tahun untuk berjumpa dengan sesuatu yang hilang daripada hidup saya - kenapa pulak saya tidak boleh sabar untuk tunggu sehingga sesuatu yang baik mendatangi hidup saya?
Because I love sincerely.
To Chenta - you know how much I love you and if you ever ask, my answer will never change - I will wait.
Cuma bila sampai waktu antara kita sudah tidak lagi jujur dan ikhlas - lebih baik kita berterus-terang. Jangan lari dan jadi pengecut. Jangan biarkan orang menunggu dengan sia-sia. Hari ini kita buat kat orang - mungkin orang tu tidak akan balas dengan kezaliman yang sama yang telah kita lakukan namun bila kita fikir - apakah kita akan bahagia dengan melukakan hati orang lain?
Nyenyakkah tidur kita?
Amankah mimpi kita?
Fikir-fikirkanlah...
Love,
Ziel
No comments:
Post a Comment